Empat ABK kapal perang "Layang" belum ditemukan

Empat ABK kapal perang
kapal perang RI

NASIONAL (RA) - Empat anak buah kapal KRI Layang-635 yang hilang di perairan kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, hingga kini belum ditemukan.

"Sampai saat ini belum ditemukan," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta seperti dikutip dari Rimanews, hari ini.

Hilangnya anak buah kapal perang layang bermula saat TNI AL melaksanakan misi patroli dengan mengawal satu kapal nelayan berbendera Filipina pada 13 Desember.

Menurut Kadispenarmatim Letkol Laut Maman Sulaeman, cuaca pada hari itu cukup baik. Pada tanggal 13 Desember 2016 KRI Layang-635 melihat Kapal Ikan Asing berbendera Filipina.

Setelah diselidiki, KRI Layang menangkap kapal berbendera Filipina bernama Nurhana. "Digeledah oleh tim pemeriksa, Kapal Nurhana membawa 24 Warga Negara Asing Filipina, dan tidak membawa muatan atau dokumen yang lengkap,' kata Maman.

Kemudian, KRI Layang membawa Kapal Filipina itu menuju pangkalan TNI AL Melonguane, Talaud, Sulawesi Utara. "Saat pengawalan, tim kawal KRI Layang terdiri dari empat orang dengan membawa dua pucuk senjata laras panjang, empat magasen dan 60 butir amunisi tajam," kata dia.

Sebanyak 21 ABK Nurhana dipindahkan ke KRI Layang-635 dan hanya menyisakan tiga orang ABK yaitu diantaranya juru mudi, dan juru masak, untuk dikawal menuju pangkalan Melonguane. Empat orang anggota TNI pindah ke kapal Nurhana untuk mengawal.

13 Desember 2016 pukul 18.30 WIT, Kapal Nurhana yang berisi empat anggota TNI dan dan tiga Warga Filipina itu menuju Lanal Melonguane, sedangkan KRI Layang-635 melanjutkan patroli sektor menyusuri perbatasan, karena dari keterangan seorang ABK Nurhana Filipina yang ditawan, didapat informasi bahwa ada 10 Kapal Filipina lainnya di perairan Indonesia.

Selama menuju, pangkalan Melonguane, empat anggota TNI AL yang berada di kapal Nurhana terus melapor kepada KRI Layang-635 bahwa selama pelayaran berjalan aman dan terkendali. Mereka melaporkan dari pukul 21.00 WIB tanggal 13 Desember hingga pukul 03.00 WIB tanggal 14 Desember.

Namun pada pukul 06.00 WIT KRI Layang-635 hilang kontak dengan tim yang berada di KIA Nurhana, hingga pukul 10.30 WIT. "Kondisi cuaca yang mulai berkabut ditambah laut yang berombak dan hujan," kata Maman.

Karena hilang kontak dengan tim pengawal kapal Nurhana, KRI Layang kemudian mencari kapal dan menyisir track kapal kawalan.

Pada tanggal 14 Desember 2016 pukul 17.15 WIT KRI Layang sempat menjalin komunikasi dengan tim kawal. Tapi, posisi kapal kawal tidak dapat diterima dengan baik dan jelas.

Tanggal 15 Desember 2016, KRI Layang-635 terus melakukan pencarian dengan menyisir arah timur laut dari Pulau Talaud dengan manuver zig-zag. Karena cuaca buruk, KRI Layang mengubah pencarian kearah barat.

16 Desember 2016 berkoordinasi dengan Gugus Tempur Laut Koarmatim (Guspurlatim) menggerakan Pesud P-850 untuk melakukan pencarian dari udara dan KRI Ahmad Yani-351 (AMY) untuk mendukung pencarian kapal Nurhana.

17 Desember 2016 pada pukul 13.00 WIT, KRI Layang menuju Morotai untuk melaksanakan dukungan kegiatan Menteri Kelautan dan Perikanan, sedangkan KRI Ahmad Yani melaksanakan pencarian kapal Nurhana. "Namun belum bisa ditemukan," kata dia.

Gig Jonias belum menjawab upaya yang akan dilakukan TNI AL untuk menemukan empat ABK yang hilang tersebut.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index